Selasa, 18 April 2017

SEJARAH LOMPAT TINGGI DAN LOMPAT GALAH



SEJARAH LOMPAT TINGGI DAN LOPMPAT GALAH  

                          Lompat tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan melompat dengan melewat tiang mistar.Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5 meter,sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter.Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik.Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.

                     Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh mulai melompat di mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas padang.Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan gagal.Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha melompat setinggi mungkin yang dapat dilakukan. Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang dilewati.

Sejarah Lompat Tinggi

Meskipun event lompat tinggi diikut sertakan dalam kompetisi pada ollmpiade kuno, kompetisi lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal abad ke-19 tepatnya di Skotlandia dengan ketinggian 1,68 meter. Pada masa itu peserta menggunakan metode pendekatan langsung atau teknik gunting.Lompat tinggi tidak dilakukan secara sembarangan. Ada gaya-gaya tertentu yang harus dikuasai agar peserta terhindar dari kecelakaan.Pada abad ke -19 peserta lompat tinggi mendarat dan jatuh diatas tanah yang berumput dengan gaya gunting, yaitu dengan cara membelakangi . Gaya ternyata banyak mengakibatkan cedera bagi para peserta.Sementara kini, lompat tinggi dilakukan dengan mendarat di atas matras sehingga kecelakaan dapat di minimalisir. Atlet lompat tinggi sekarang banyak menggunakan teknik fosbury flop.
Sarana dan Prasarana
1. Untuk Awalan:
  • Daerah awalan panjangnya. tidak terbatas minimum 15 m
  • Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2. Tiang LompatTiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.
3. Bilah LompatTerbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan :a) Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kgb) Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm c) Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
4. Tempat Pendaratan Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cmdan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.



1. Untuk Awalan:
  •     Daerah awalan panjangnya. tidak terbatas minimum 15 m
  •     Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2. Tiang Lompat, Tiang lompat harus kuat dan kukuh, dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh. Jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.

3. Bilah Lompat, Terbuat dari kayu, metal atau bahan lain yang sesuai dengan:
  • Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg)
  • Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm c)
  • Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
4. Tempat Pendaratan, Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.

Pengertian dan Sejarah Lompat Galah | sakuilmu.net - Lompat Galah termasuk dalam kategori olahraga atletik khususnya nomor lompat. Selain lompat galah, dikenal pula nomor-nomor olahraga lompat dari cabang olahraga atletik antara lain Lompat Tinggi, Lompat Jauh, Lompat Jangkit dan Lompat Galah sendiri. Pada artikel kali ini, sakuilmu.net ingin mengajak Sobat semua mengenal olahraga lompat galah, terutama mengenai pengertian dan sejarah lompat galah yang bisa menambah wawasan Sahabat semua.

Sebelum melangkah mengenal pengertian dan sejarah Lompat Galah, ada baiknya sobat juga mengunjungi cabang olahraga atletik dibawah ini :
  1. Lompat Tinggi (High Jump)
  2. Lompat Jauh (Long Jump)
  3. Lompat Galah (Pole Vault), dan
  4. Lompat Jangkit (Triple Jump)

1. Pengertian Lompat Galah

Pengertian Lompat Galah adalah suati event dimana seseorang melakukan lompat tinggi yang dibantu dengan mengunakan galah / tongkat panjang yang fleksibel (saat ini tiang lompat galah banyak dibuat dari fibreglass dan carbon fiber) dengan tujuan untuk melewati mistar. Tujuannya adalah untuk melompat yang setinggi-tingginya.

Lompat Galah atau Pole Vault ini merupakan olahraga lompat yang menggunakan galah, dipercaya telah ada sejak zaman dahulu. Simak Sejarah Lompat Galah pada artikel dibawah ini.


 2. Sejarah Lompat Galah

Sejarah Lompat Galah dipercayai berasal dari Benua Eropa tepatnya dari Provinsi Friesland di Negeri Belanda. Pada zaman dahulu galah dipergunakan sebagai alat untuk melompati dan melewati rintangan alam seperti sungai dan rawa-rawa.

Negara Belanda memang merupakan negara yang daratannya banyak yang berada dibawah laut. Sehingga tidak heran apabila di negara ini banyak terdapat sungai dan danau. Akibatnya tentu saja masyarakat Belanda harus menyeberangi sungai atau danau tadi untuk bepergian.

Masyarakat Belanda pada zaman itu selalu menyimpan galah sebagai alat untuk melompat dan menyeberangi rintangan alam hingga dikenalah istilah Fierljeppen atau lompat galah danau. Sebelum cara melompat rintangan dengan galah ini diperlombakan, ketinggian tidaklah menjadi perhitungan.


Fierljeppen sebagai cikal bakal Lompat Galah Gambar : en.wikipedia.org
Pertandingan lompat galah tercatat didalam buku The Mechanics of the Pole Vault karya Richard Ganslen yang melaporkan bahwa London Gymnastic Society dibawah Professor Voelker held melakukan pengukuran pada event lompat galah pada tahun 1826, pada waktu itu dengan  melibatkan 1.300 partisipan mencatat ketinggian hingga 10 ft 10 in (3,3 m).

Pada zaman dahulu olahraga lompat galah ini menggunakan galah yang terbuat dari bambu dan alumunium. Penggunaan galah fleksibel yang terbuat dari fibreglass dan serat karbon  mulai dikenalkan pada tahun 1950an.  Olahraga lompat galah memang membutuhkan keahlian dan kekuatan fisik seperti kecepatan, kelincahan dan kekuatan. Namun hal tersebut tidaklah cukup, untuk mencapai tinggi yang maksimal dibutuhkan galah yang fleksibel dan kuat.

Demikian Sobat sakuilmu, informasi mengenai pengertian dan Sejarah Lompat Galah. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar